Lita Berangkat ke Kantor Lalu Tak Pernah Pulang Lagi
Advertisement
Keluarga Lita Dewi Utari (21) memaparkan urutan kejadian hilangnya karyawati toko aksesoris ponsel tersebut sebelum ditemukan tewas membusuk.
Diberitakan sebelumnya oleh Warta Kota, sesosok jenazah yang sudah membusuk ditemukan di sebuah kebun di kawasan Jalan Bayur, Kelurahan Koang Jaya, Karawaci, Kota Tangerang pada Selasa (2/8) siang kemarin.
Mayat yang mengenakan celana panjang hitam itu ditemukan dalam kondisi setengah badan.Bagian pinggul ke atas jenazah tersebut sudah tinggal tulang belulang.
Belakangan, diketahui mayat tersebut bernama Lita Dewi Utari. Lita sendiri beralamat di Tinggal di Kampung Kebon Biaya, Desa Pangkalan, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.
Paman Lita, Iwan Rusidon pada Rabu (3/8/2016) menjelaskan, Lita terakhir meninggalkan rumah pada 21 Juli lalu untuk bekerja
"Lita biasanya berangkat pukul 05.00 setiap hari, diantar kakaknya. Waktu itu juga sama.
Dia diantar sampai Polsektro Teluk Naga, lalu dia nyambung angkot ke Bandara Soekarno-Hatta, " kata Iwan.
Lita bekerja sebagai penjaga aksesoris ponsel di Terminal 1 C Bandara Soekarno-Hatta.
Adapun perusahaan tempat Lita bekerja bernama PT Surya Kencana Loka.
"Kantor pusatnya di Jalan Daan Mogot kilometer 19,6. Dia hampir tiga tahun kerja di sana. Masuk jam 06.00, dan pulang sekitar jam 15.00, biasa minta dijemput lagi sama kakaknya. Lita bener-bener kerja aja, nggak sambil kuliah atau sekolah, " kata Iwan.
Siang itu, sekitar pukul 08.00, orang kantor Lita menelepon ke rumah Lita.
"Kantornya nanya, Lita masuk kerja apa nggak. Soalnya sudah jam segitu dia belum datang juga. Ponselnya mati, nggak bisa ditelepon," kata Iwan.
Bingung, keluarga Lita pun mencoba menghubungi anak bungsu dari lima bersaudara itu. Hasilnya nihil.
Ponsel Lita sudah mati. Keluarga Lita pun sempat melapor ke Polsektro Teluk Naga untuk mencari Lita.
"Tapi nggak ada kabar apapun. Sampai kemarin media nulis ada mayat ketemu di Koang Jaya Karawaci. Keluarga langsung cek ke rumah sakit. Ternyata benar," katanya.
Menurut Iwan, ayah Lita, Sambas (70) kini tengah depresi berat akibat kejadian ini. Begitupun keempat kakak Lita.
"Ayahnya terpukul banget. Kalau ibunya sudah lama meninggal," kata Iwan.
Sementara itu, Polrestro Tangerang masih belum bisa memastikan penyebab tewasnya Lita.
Polisi juga belum mau mengatakan bahwa Lita adalah korban pembunuhan.
"Masih diselidiki," kata Kapolrestro Tangerang, Komisaris Besar Irman Sugema.

0 komentar:
Post a Comment