INILAH GAMBARAN ISTRI SOLEHAH ITU TIDAK BANYAK MENUNTUT APA-APA PADA SUAMIMINYA..BAGIKAN AGAR SEMUA MENDAPATKAN ISTRI YANG SOLEHAH

shares

Advertisement


Istri Sholehah itu tidak Banyak Menuntut Pada Suaminya, akan tetapi ia lebih banyak menerima dapat kekurangan suaminya


Istri Sholehah itu tak mempermasalahan kedudukan suaminya yang lebih tinggi dibandingkan dirinya, akan tetapi makin banyak berusaha untuk jadi istri yang selalu berbakti pada suaminya.

Istri Sholehah itu sedikit mempertanyakan posisinya dalam berumah tangga, akan tetapi mengerti bah semua itu telah adalah tanggung jawabnya untuk selalu patuh pada suaminya.

Sifat-sifat wanita Sholehah diantaranyab yakni sebagai berikut :

Pertama : Segera menyahut dan ada bila di panggil oleh suami bila diajak untuk berhubungan.

Karena sifat ini begitu ditekankan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Nabi memerintahkan seorang istri untuk segera memenuhi hasrat seorang suami dalam keadaan bagaimanapun. Bahkan beliau bersabda “Jika seorang lelaki mengajak istrinya ke tempat tidur, lantas istri itu menolak. Kemudian, suami itu menginap dalam kondisi marah, jadi istrinya itu dilaknat oleh para malaikat sampai waktu pagi. ”

Kedua : Tidak membantah perintah suami pada saat tidak bertentangan dengan syariat. Allah berfirman :

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِل�'غَي�'بِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

Jadi wanita yang saleh, adalah yang taat pada Allah lagi pelihara diri289 waktu suaminya tidak ada, oleh dikarenakan Allah sudah pelihara (mereka). (QS An-Nisaa : 34)

Qotadah rahimahullah berkata فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ " Yakni wanita-wanita yang patuh pada Allah dan pada suami-suami mereka " (Ad-Dur al-Mantsuur 4/386)

Terkadang pendapat suami bertentangan dengan pendapat istri, lantaran pendapat istri tambah baik. Seorang istri yang sholehah baiknya ia menyampaikan pendapatnya itu pada sang suami akan tetapi ia mesti ingat bahwasanya semua keputusan ada di tangan suami, apa pun keputusannya selama tak bertentangan dengan syari'at.

Ketiga : Selalu tidak bermasam muka terhadap suami.

Keempat : Selalu berusaha pilih perkataan yang paling baik ketika bicara dengan suami.

Sifat ini demikian dibutuhkan dalam keutuhan rumah tangga, demikian kadang kadang perkataan yang lemah lembut lebih bernilai di segi suami dari banyak service. Serta sebaliknya begitu kerap satu perkataan kasar yang keluar dari mulut istri bikin suami dongkol dan melupakan kebaikan-kebaikan istri.

Yang jadi permasalahan kadang-kadang seorang istri saat bicara dengan beberapa sahabat wanitanya jadi ia berupaya tentukan kalimat yang lembut, serta berupaya melindungi perasaan sahabat-sahabatnya itu tetapi tak demikian bila dengan suaminya.

Kelima : Tidak memerintahkan suami untuk kerjakan pekerjaan-pekerjaan wanita, seperti memasak, membersihkan, memandikan dan mencebok anak-anak.

Ke enam : Keluar tempat tinggal cuman dengan izin suami.

Ketujuh : Berhias cuma untuk suami.

Tidak seperti beberapa wanita yang cuma berhias saat ingin keluar rumah sebagai hidangan santapan mata-mata nakal beberapa lelaki.

Kedelapan : Tidak membetulkan orang yg tidak diizinkan suami masuk/bertamu kedalam tempat tinggal.

Kesembilan : Melindungi waktu makan serta saat istirahatnya kerana perut yang lapar bakal membikinkan darah cepat naik. Tidur yang kurang akan menyebabkan keletihan.

Kesepuluh : Menghormati mertua serta kerabat keluarga suami.

Terlebih ibu mertua, yang sang suami demikian diutamakan oleh Allah untuk berbakti padanya. Seorang istri yang baik harus mengalah pada ibu mertuanya, dan berusaha mengambil hati ibu mertuanya. Bukanlah jadi jadikan ibu mertuanya sebagai musuh, walau ibu mertuanya sering lakukan kesalahan kepadanya atau menyakiti hatinya. Sekurang-kurangnya ibu mertua yakni orang yang telah berumur lanjut dan juga ia yaitu ibu suaminya.

Kesebelas : Berupaya menenangkan hati suami bila suami bimbang, bukan hanya jadi banyak menuntut pada suami sampai memberi beban suami

Kedua belas : Segera mohon maaf bila lakukan kekeliruan pada suami, dan tidak menunda-nundanya.

Nabi shallallahu 'alaihi bersabda :

 " أَلاَ أُخ�'بِرُكُم�'.... بِنِسَائِكُم�' مِن�' أَه�'لِ ال�'جَنَّةِ؟ ال�'وَدُو�'دُ ال�'وَلُو�'دُ ال�'عَؤُو�'دُ عَلَى زَو�'جِهَا الَّتِي إِذَا غَضِبَ جَاءَت�' حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَو�'جِهَا، وَتَقُو�'لُ : لاَ أَذُو�'قُ غُم�'ضًا حَتَّى تَر�'ضَى "

 " Maukah saya kabarkan pada kalian…. mengenai wanita-wanita kalian masyarakat surga? Yaitu wanita yang penyayang (pada suaminya), yang subur, yang senantiasa memberi faedah pada suaminya, yang apabila suaminya marah jadi iapun mendatangi suaminya lantas menempatkan tangannya di


tangan suaminya seraya berkata, " Sayatidak dapat tenteram tidur sampai engkau ridho kepadaku " (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Sahihah no
287)

Karena sebagian wanita mempunyai ciri-ciri angkuh, bahkan jadi demikian sebaliknya menanti suami yang mohon maaf padanya.

Ketiga belas : Mencium tangan suami saat suami akan bekerja atau sepulang dari pekerjaan.

Ke empat belas : Ingin diajak oleh suami untuk sholat malam, bahkan jika memang perlu mengajak suami untuk sholat malam.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

رَحِمَ اللهُ رَجُلاً قَامَ مِنَ الّلي�'لِ فَصَلَّى وَأَي�'قَظَ ام�'رَأَتَهُ فَصَلَّت�', فَإِن�' أَبَت�' نَضَحَ فِي وَج�'هِهَا ال�'مَاءَ. وَ رَحِمَ اللهُ ام�'رَأَةً قَامَت�' مِنَ الّلي�'لِ فَصَلَّت�' وَأَي�'قَظَت�' زَو�'جَهَا فَصَلَّى, فَإِن�' أَبَى نَضَحَت فِي وَج�'هِهِ ال�'مَاءَ

“Semoga Allah merahmati seorang lelaki (suami) yang bangun di saat malam lantas mengerjakan shalat dan ia bangunkan istrinya sampai istrinya juga shalat. Jika istrinya malas, ia percikkan air ke berwajah. Dan semoga Allah merahmati seorang wanita (istri) yang bangun di saat malam selanjutnya kerjakan shalat serta ia bangunkan suaminya hingga suaminya juga shalat. Jika suaminya malas, ia percikkan air ke berwajah. ” (HR Abu Dawud no 1308)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :

إِذَا أَي�'قَظَ الرَّجُلُ أَه�'لَهُ مِنَ اللّي�'لِ فَصَلَّيَا أَو�' صَلَّى رَك�'عَتَي�'نِ جَمِي�'عًا، كُتِبَا في الذَّاكِرِي�'نَ وَالذَّاكِرَاتِ

“Apabila seseorang lelaki (suami) bangunkan istrinya di saat malam sampai keduanya kerjakan shalat atau shalat dua rakaat semua, jadi keduanya dicatat termasuk juga grup lelaki dan wanita yang berzikir. ” (HR Abu Dawud no 1309)

Dalam kisah yang di keluarkan An-Nasa`i dijelaskan dengan lafadz :

إِذَا اس�'تَي�'قَظَ الرَّجُلُ مِنَ اللّي�'لِ وَأَي�'قَظَ ام�'رَأَتَهُ فَصَلَّيَا رَك�'عَتَي�'نِ, كُتِبَا مِنَ الذَّاكِرِي�'نَ اللهَ كَثِي�'رًا وَالذَّاكِرَاتِ

“Apabila seseorang lelaki (suami) bangun di waktu malam dan ia bangunkan istrinya lalu keduanya lakukan shalat dua rakaat, jadi keduanya dicatat termasuk juga golongan lelaki serta wanita yang banyak mengingat/berdzikir pada Allah. ”

Ke lima belas : Tidak menebarkan rahasia keluarga ditambah lagi rahasia ranjang!!. Bahkan berupaya tutup aib-aib suami, serta memberikan pujian pada suami supaya memberikan rasa sayang dan cintanya.

Ke enam belas : Tidak membentak atau mengeraskan suara di depan suami.

Ketujuh belas : Berupaya untuk berbentuk qona'ah (nerimo) hingga sedikit menuntut harta pada suami.

Kedelapan belas : Tidak tunjukkan rasa sedih saat suami sedang bergembira, serta demikian sebaliknya tak bergembira saat suami tengah bersedih, walau demikian berusaha pandai mengikut suasana hatinya.

Kesembilan belas : Berupaya untuk memerhatikan kegemaran suami serta jangan pernah suami saksikan satu hal yang jelek dari dirinya atau mencium suatu hal yg tidak enak dari tubuhnya.

Ke-2 puluh : Berusaha mengatur uang suami dengan sebaik-baiknya dan tidak boros, sehingga tak beli beberapa barang yg tidak dibutuhkan.

Ke-2 puluh satu : Tidak bercerita kecantikan dan beberapa karakter wanita yang lain pada suaminya yang menyebabkan suaminya bisa mengkhayalkan wanita itu, bahkan membanding-bandingkannya dengan wanita lain itu.

Ke-2 puluh dua : Berupaya menasehati suami dengan baik saat suami terperosok dalam kemaksiatan, bukanlah jadi ikutan suami bermaksiat pada Allah, terutama di waktu saat ini yang sangat banyak kegemerlapan dunia yang tidak mematuhi syari'at Allah

Ke-2 puluh tiga : Melindungi pandangannya sampai berupaya tidak melihat kecuali ketampanan suaminya, sampai jadilah suaminya yang tertampan di hatinya dan kecintaannya tertumpu pada suaminya.

Tidak seperti beberapa wanita yang sukai membanding-bandingkan suaminya dengan beberapa lelaki lain.

Ke-2 puluh empat : Lebih sukai menetap dirumah, dan tidak sukai sering keluar rumah.

Ke-2 puluh lima : Bila suami kerjakan kekeliruan jadi tidak melupakan kebaikan-kebaikan suami hingga kini. Bahkan sekali-kali tidak keluarkan pengucapan yang menyaratkan bakal hal semacam ini. Karena paling besar yang mengakibatkan beberapa wanita dipanggang di api neraka yakni ketika suami berbuat kesalahan mereka melupakan dan mengingkari kebaikan-kebaikan suami mereka.

Sesudah membaca serta memerhatikan beberapa ciri-ciri diatas, baiknya seorang wanita benar-benar menimbang-nimbang serta menilainya dianya. Apabila sebagian besar sebagian ciri-ciri itu tercermin dalam dirinya jadi sebaiknya ia bersukur pada Allah dan berupaya untuk jadi yang paling baik dan paling baik.

Walau demikian apabila nyatanya biasanya beberapa ciri-ciri itu kosong dari dianya jadi sebaiknya ia ber-instrospeksi diri dan berusaha melakukan perbaikan dirinya. Ingatlah bila surga ada di bawah telapak kaki suaminya!!!

Tentunya seorang suami yang baik mengerti bila istrinya bukan bidadari seperti dirinya juga bukan malaikat. Seperti dianya tak sempurna jadi jangan sampai ia menuntut agar istrinya juga sempurna.[maknakehidupan.com]

Related Posts

1 komentar

  1. Nice Artikelnya.. ijin share dan jangan lupa kunjungan baliknya... http://essenaquatic.xyz/umpan-ikan-patin-galatama/

    ReplyDelete